Wednesday, April 15, 2015

Indonesia Hemat Energi

ada beberapa langkah yang dapat membantu kita untuk melakukan penghematan energi, anda dapat membukanya di link yang tertera dibawah ini, jika anda mendukung kebijakan ini, bisa langsung like artikel tersebut, untuk mewujudkannya
http://writingcontest-total.bisnis.com/artikel/read/20150319/404/413698/indonesia-hemat-energibijak-menggunakan-bahan-bakar-minyak

Monday, October 21, 2013

Contoh Laporan Praktikum Teknologi Beton dan Bahan (Penyelidikan Bahan Semen)

PENYELIDIKAN BAHAN SEMEN

PENGUJIAN KONSISTENSI NORMAL SEMEN PORTLAND DENGAN ALAT VICAT UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL
A.    Tujuan
Untuk mengetahui kadar air normal untuk mencapai kondisi kebasahan pasta yang standar.
B.    Peralatan
  • Satu set alat vikat yang terdiri dari :
a.      Alat vicat
b.     Batang vicat untuk pengujian konsistensi normal
c.      Cetakan benda uji, dengan ukuran :
·       Diameter dasar             : 70 mm
·       Diameter atas               : 60 mm
·       Tinggi                           : 40 mm
·       Timbangan kapasitas 560 gram dgn ketelitian 0,1 gram
·       Gelas ukur kapasitas 200 ml, ketelitian 1 ml
·       Sendok perata
·       Tempat pengaduk
·       Alat pengaduk
·       Plat kaca (150x150x3) mm
·       Stop watch atau pengukur waktu
C.    Benda Uji
  • Semen Portland 300 gram
  • Air suling sebanyak 84 ml, 78 ml, 75 ml, 72 ml, 69 ml
D.    Cara Pengujian
·       Siapkan benda uji semen portland masing-masing beratnya 300 gram serta air suling sebanyak 84 ml, 78 ml, 75 ml, 72 ml, dan 69 ml.
·       Tuangkan 84 ml air suling ke dalam mangkuk pengaduk, kemudian masukkan secara perlahan benda uji sebanyak 300 gr.
·       Aduklah kedua bahan tersebut selama 1 menit hingga tercampur.
·       Buatlah bola dari pasta, dengan menggunakan tangan, lalu lemparkan 6 kali dari tangan kiri ke tangan kanan dan sebaiknya jarak lemparan adalah 15cm.
·       Peganglah bola pasta yang terbentuk di salah satu tangan sedang tangan lainnya memegang benda uji. Melalui lubang dasarnya, masukkan bola pasta ke dalam cetakan benda uji sampai terisi penuh dan ratakan kelebihan pasta pada cincin dengan sekali gerakan telapak tangan.
·       Letakkan dasar cincin pada pelat kaca, ratakan permukaan atas pasta dengan sekali gerakan sendok perata dalam posisi miring dan haluskan permukaan pasta dengan ujung sendok perata, tanpa membuat tekanan pada pasta.
·       Letakkan benda uji yang berisi pasta pada alat vicat, lalu sentuhkan ujung batang vicat pada bagian tengah permukaan pasta dan kencangkan posisi batang vicat.
·       Letakkan pembacaan pada skala nol atau catat angka permulaan, dan segera lepaskan batang vicat sehingga dengan bebas dapat menembus permukaan pasta; setelah 30 detik, catatlah besarnya penetrasi batang vicat.
·       Ulangi pekerjaan tersebut diatas dengan menggunakan benda uji baru dan kadar air yang berlainan (84 ml, 78 ml, 75 ml, 72 ml, dan 69 ml).
·       Hitung besarnya nilai konsistensi untuk setiap benda uji, kemudian buatlah grafik yang menyatakan hubungan antara nilai konsistensi dengan penetrasi.
·       Tentukan titik pada sumbu penetrasi yang menyatakan nilai penetrasi 10 mm, lalu tariklah garis horizontal sehingga memotong grafik konsistensi penetrasi; setelah itu, pada titik perpotongan tesebut tariklah garis vertikal  ke bawah sejajar sumbu penetrasi sehingga didapat nilai konsistensi normal.

E.    Data Pengujian Konsistensi Normal Semen Portland
Pengujian Nomor
1
2
3
4
5
Satuan
Berat Semen (W1)
300
300
300
300
300
gram
Berat Air (W2)
84
78
75
72
69
ml
Penetrasi
32
21
15
10
7
cm
Konsistensi
28
26
25
24
23
%

F.     Perhitungan
Konsistensi = w2/w1 x 100%
  Ket :
  W1 : Berat semen
  W2 : Berat air


G.   Kesimpulan
Pengujian dilakukan sebanyak lima kali. Pengujian pertama menghasilkan konsistensi sebesar 28%, pengujian kedua menghasilkan konsistensi sebesar 26%, dan pengujian ketiga menghasilkan konsistensi sebesar 25%, pengujian keempat menghasilkan konsistensi sebesar 24%, pengujian kelima menghasilkan konsistensi sebesar 23%. Sehingga berdasarkan grafik konsistensi-penetrasi jarum vicat diperoleh konsistensi sebesar 24%.


PENGUJIAN WAKTU IKAT AWAL SEMEN PORLAND DENGAN MENGGUNAKAN ALAT VICAT UNTUK PEKERJAAN SIPIL
A.       Tujuan
Untuk mendapatkan nilai waktu ikat awal yang digunakan untuk menentukan mutu semen.
B.       Peralatan
  • Satu set alat vikat yang terdiri dari :
d.     Alat vicat
e.      Batang vicat untuk pengujian konsistensi normal
f.      Cetakan benda uji, dengan ukuran :
·       Diameter dasar             : 70 mm
·       Diameter atas               : 60 mm
·       Tinggi                           : 40 mm
·       Timbangan analisa 2600 gram
·       Gelas ukur 200 ml
·       Sendok perata
·       Tempat pengaduk
·       Alat pengaduk
·       Plat kaca (150x150x3) mm
·       Stop watch atau pengukur waktu
C.       Benda Uji
  • Semen Portland 300 gram
  • Air suling 72 ml
D.       Cara Pengujian
·       Siapkan benda uji.
·       Tuangkan air suling tersebut ke dalam mangkuk pengaduk, kemudian masukkan secara lahan benda uji sebanyak 300 gr.
·       Aduklah kedua bahan tadi selama 1 menit hingga tercampur.
·       Buatlah bola dari pasta, dengan menggunakan tangan, lalu lemparkan 6 kali dari tangan kiri ke tangan kanan dan sebaiknya jarak lemparan adalah 15cm.
·       Peganglah bola pasta yang terbentuk di salah satu tangan sedang tangan lainnya memegang benda uji. Melalui lobang dasarnya, masukkan bola pasta ke dalam cetakan benda uji sampai terisi penuh dan ratakan kelebihan pasta pada cincin dengan sekali gerakan telapak tangan.
·       Letakkan dasar cincin pada pelat kaca, ratakan permukaan atas pasta dengan sekali gerakan sendok perata dalam posisi miring dan haluskan permukaan pasta dengan ujung sendok perata, tanpa mengadakan tekanan pada pasta.       Letakkan benda uji yang berisi pasta pada alat vicat, lalu sentuhkan ujung batang vicat pada bagian tengah permukaan pasta dan kencangkan posisi batang vicat.
·       Letakkan pembacaan pada skala nol atau catat angka permulaan.
·       Setelah 45 menit, jatuhkan jarum vicat menembus pasta dan setelah 30 detik jarum di stop dan catat penurunannya.
·       Angkat jarum vicat kemudian bersihkan. Setelah 15 menit, lakukan pengujian kembali, dengan posisi yang tidak sama yaitu dengan jarak minimum 3 mm.
·       Ulangi pekerjaan diatas setiap 15 menit hingga mendapatkan penurunan 0 mm.

E.     Pengambilan data


Pukul
Interval waktu (menit)
Penetrasi (mm)
17:05
45
40
17:50
60
40
18:15
75
40
18:40
90
39
19:05
105
39
19:30
120
38
19:55
135
33
20:20
150
31
20:45
165
27
21:10
180
4
21:35
195
0

F.        Kesimpulan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa lamanya waktu untuk terjadi pengikatan awal (penetrasi 25 mm) adalah 168 menit dan lamanya waktu untuk terjadi pengerasan adalah 195 menit.

PENGUJIAN BERAT JENIS SEMEN PORTLAND
A.       Tujuan
Untuk mendapatkan nilai berat jenis semen portland, yang digunakan untuk pengendalian mutu semen.
B.      Peralatan
·         Timbangan analisa 2600 gram
·         Labu takar 500 ml
·         Corong
·         Cawan aluminium
C.     Benda Uji
·       Semen Portland jenis I 250 gram
·       Minyak tanah
D.     Prosedur Kerja
  • Timbang semen sebanyak 250 gram.
  • Timbang labu takar 500 ml
  • Masukkan semen dengan menggunakan corong kedalam labu takar dan beratnya ditimbang (untuk kontrol)
  • Isi labu takar dengan minyak tanah hampir penuh (batas kapasitas labu)
  • Labu takar diputar-putar agar gelembung keluar
  • Tambahkan minyak tanah hingga batas kapasitas labu takar, kemudian ditimbang
  • Semen dan minyak dikeluarkan dan labu takar dibersihkan dari minyak tanah
  • Isi labu takar dengan minyak tanah hingga batas kapasitas, dan timbang beratnya
E.       Data Pengujian Berat Jenis Semen Portland
Pengujian Nomor
1
Satuan
Berat semen (w1)
250
gram
Berat semen + minyak + Labu takar (w2)
755
gram
Berat labu takar + minyak (w3)
565
gram
Berat jenis
3,33
gram/cm3

F.        Perhitungan
Berat jenis = 0,8*w1/w1+w3-w2  gram/cm3
Ket :
Berat semen (w1)
Berat semen + minyak + Labu takar (w2)
Berat labu takar + minyak (w3)

G.      Kesimpulan
Pada pengujian berat jenis semen diperoleh berat jenis sebesar 3.33 gram/cm3