Monday, May 6, 2013

Perbaikan Beton Bertulang


kerusakan yang terjadi pada beton umumnya dikelompokkan dalam:
-        Retak (crack)
-        Voids (berlubang)
-        Spalling
-        Inflection (perubahan bentuk tanpa direncanakan)
-        Noda
-        Erosi
-        Korosi


Retak yang disebabkan material ada 3 macam:
-        Retak plastik (sangat halus, hampir tidak kelihatan akan tetapi merata di semua material)
-        Retak akibat reaksi alkali-agregat
-        Retak akibat serangan sulfat


Retak yang disebabkan struktural
-        Pure bending (lentur)
-        Pure tension (tarik)
-        Shear (geser)
-        Torsion
-        Bond (retakan antara beton dan tulangan dimana tulangannya kurang berkualitas)
-        Concentrated load


Pemadatan vibrasi yang dilakukan secara tidak baik karena jarak antar bekisting atau jarak antar tulangan terlalu sempit sehingga bagian mortar dari beton tidak dapat mengisi rongga-rongga di antara agregat kasar dengan baik. Voids yang terjadi adalah berupa lubang-lubang yang teratur  yang disebut honeycombing

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil perbaikan yang tahan lama
-        Material yang dipilih harus sesuai dengan jenis kerusakan penggunaannya, harus dilakukan dengan benar
-        Material untuk perbaikan harus melekat secara semppurna pada beton yang akan diperbaiki (beton lama)
-        Susut yang terjadi pada tambalan (patch) harus cukup rendah agar tidak mengganggu lekatan material lam
-        Tambalan dan substrate nya harus bebas retak
-        Tambalan dan beton lama harus memberikan respon secara tidak jauh berbeda terhadap perubahab-perubahan pada temperatur, kelembaban dan beban untuk menghindarkan terjadinya perbedaan yang besar dalam pergerakan yang terjadi
-        Tambahan harus memiliki permeabilitas yang cukup redah sehingga tidak terjadi migrasi kelembaban sehingga mencapai beban lama yang ada di bawahnya
-        Tambalan harus tahan erhadap pelapukan dan lalu lintas (bila ada)


Pemilihan material untuk perbaikan
-        Stabilitas dimensional
-        Koefisien ekspansi termal (tidak susut)
-        Modulus elastisitas (material lama dan baru harus memiliki modulus elastisitas yang sama)
-        Rangkak (creep=lepasnya tegangan)
-        Permeabilitas


Susut menyebabkan timbulnya tegangan pada interface
Tegangan timbul karena perbedaan koefisien termal material baru dan lama
Modulus elastisitas yang berbeda akan memberikan efek yang buruk pada material baru dan lama
Tegangan terbentuk karena pertambahan creep yang terjadi pada material baru
Rusaknya lekatan eproxy overlay akibat naiknya kelembaban material nonkonduktif yang digunakan untuk perbaikan ternyata mempercepat korosi pada tulangan

Jenis-jenis material untuk perbaikan
-        Beton, mortar (grout)
-        Drypack
-        Beton yang berekspansi
-        Beton serat (menahan tarik di dinding)
-        Shofcrete
-        Semen khusus
-        Beton yang di tambahkan latex
-        Beton yang di tambahkan polimer


Teknik perbaikan
-        Persiapan
          o   Pembuangan beton yang rusak
          o   Pembersihan permukaan
          o   Pemeriksaan
          o   Perekatan material perbaikan pada beton
-        Pengecoran/ penuangan (placing) material perbaikan
-        Curing
-        Coating (melapisi) bersifat plastik atau cair
          o   Infeksi
          o   Jacketing
          o   Shotcreting (semprot)
          o   Stiching
          o   External prestessing



Teknik perbaikan beton tidak jauh berbedan dengan teknik perbaikan pada gigi manusia J

No comments:

Post a Comment