Perbaikan Beton Bertulang
kerusakan yang terjadi pada beton umumnya dikelompokkan
dalam:
-
Retak (crack)
-
Voids (berlubang)
-
Spalling
-
Inflection (perubahan
bentuk tanpa direncanakan)
-
Noda
-
Erosi
-
Korosii
Retak yang disebabkan material ada 3;
-
Retak plastik (sangat
halus, hampir tidak kelihatan akan tetapi merata di semua material)
-
Retak akibat reaksi
alkali-agregat
-
Retak akibat serangan
sulfat
Retak yang disebabkan struktural
-
Pure bending (lentur)
-
Pure tension (tarik)
-
Shear (geser)
-
Torsion
-
Bond (retakan antara beton
dan tulangan dimana tulangannya kurang berkualitas)
-
Concentrated load
Pemadatan vibrasi yang dilakukan secara tidak baik karena
jarak antar bekisting atau jarak antar tulangan terlalu sempit sehingga bagian
mortar dari beton tidak dapat mengisi rongga-rongga di antara agregat kasar
dengan baik. Voids yang terjadi adalah berupa lubang-lubang yang teratur yang disebut honeycombing
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil
perbaikan yang tahan lama
-
Material yang dipilih harus
sesuai dengan jenis kerusakan penggunaannya, harus dilakukan dengan benar
-
Material untuk perbaikan
harus melekat secara semppurna pada beton yang akan diperbaiki (beton lama)
-
Susut yang terjadi pada
tambalan (patch) harus cukup rendah agar tidak mengganggu lekatan material lam
-
Tambalan dan substrate nya
harus bebas retak
-
Tambalan dan beton lama
harus memberikan respon secara tidak jauh berbeda terhadap perubahab-perubahan
pada temperatur, kelembaban dan beban untuk menghindarkan terjadinya perbedaan
yang besar dalam pergerakan yang terjadi
-
Tambahan harus memiliki
permeabilitas yang cukup redah sehingga tidak terjadi migrasi kelembaban
sehingga mencapai beban lama yang ada di bawahnya
-
Tambalan harus tahan
erhadap pelapukan dan lalu lintas (bila ada)
Pemilihan material untuk perbaikan
-
Stabilitas dimensional
-
Koefisien ekspansi termal
(tidak susut)
-
Modulus elastisitas
(material lama dan baru harus memiliki modulus elastisitas yang sama)
-
Rangkak (creep=lepasnya
tegangan)
-
Permeabilitas
Susut menyebabkan timbulnya tegangan pada interface
Tegangan timbul karena perbedaan koefisien termal material
baru dan lama
Modulus elastisitas yang berbeda akan memberikan efek yang
buruk pada material baru dan lama
Tegangan terbentuk karena pertambahan creep yang terjadi
pada material baru
Rusaknya lekatan eproxy overlay akibat naiknya kelembaban
material nonkonduktif yang digunakan untuk perbaikan ternyata mempercepat
korosi pada tulangan
Jenis-jenis material untuk perbaikan
-
Beton, mortar (grout)
-
Drypack
-
Beton yang berekspansi
-
Beton serat (menahan tarik
di dinding)
-
Shofcrete
-
Semen khusus
-
Beton yang di tambahkan
latex
-
Beton yang di tambahkan polimer
Teknik perbaikan
-
Persiapan
o
Pembuangan beton yang rusak
o
Pembersihan permukaan
o
Pemeriksaan
o
Perekatan material
perbaikan pada beton
-
Pengecoran/ penuangan
(placing) material perbaikan
-
Curing
-
Coating (melapisi) bersifat
plastik atau cair
o
Infeksi
o
Jacketing
o
Shotcreting (semprot)
o
Stiching
o
External prestessing
Teknik perbaikan beton tidak jauh berbedan dengan teknik
perbaikan pada gigi manusia J
No comments:
Post a Comment